Anak Kecil Yang Cacat Dan Guru Silatnya
Ini adalah cerita yang di ceritakan oleh guruku sewaktu
aku masih sekolah begini ceritanya suatu hari ada seorang anak kecil berumur 10
tahun yang ingin sekali belajar bela silat tapi anak ini memiliki kekurangan fisik
di bagian tubuhnya yaitu tangannya yang Cuma satu.
Sebenarnya anak ini dulunya adalah anak yang normal
sampai suatu hari rumahnya terbakar dan membuatnya kehilangan tangan sebelah
kirinya diakibatkan luka bakar yang sangat hebat tapi dia beruntung karena
tuhan masih menyayanginya untuk terus bertahan hidup begitu juga dengan kedua
orang tuanya walaupun mereka harus kehilangan harta benda yang mereka miliki.
Dan untuk belajar bela diri anak kecil itupun ingin
menemui guru silatnya untuk belajar silat dan akhirnya dia bertemu guru
silatnya sewaktu gurunya mengajari murid-muridnya yang lagi belajar silat.
“guru bolehkah saya belajar silat” kata anak kecil itu
Guru silat itupun berkata kepada anak kecil itu “kamu
yakin ingin belajar silat”
Anak kecil yang cacat itupun mengiyakan “iya guru”
Ketika anak kecil yang cacat itu ingin sekali belajar
silat membuat murid-muridnya yang lagi belajar silat tertawa terbahak-bahak.
“Hahahahhahah” tawa mereka
Dan salah satu dari murid pencak silat yang paling berani
berkata seperti ini “hei ada anak kecil cacat yang ingin belajar silat”
Sontak membuat teman-temannya tertawa lebih keras lagi
dan ini membuat anak kecil yang cacat itu marah seakan-akan merasa diremehkan
“Aku memang cacat tapi aku punya kemauan untuk belajar”
kata anak kecil yang cacat itu dengan penuh kemarahan
“Bagaimana bisa kamu belajar beladiri dengan hanya satu
tangan” kata mereka dengan nada sedikit menantang
Anak kecil yang cacat itu pun terdiam dan meremas-remas
tangannya sambil menahan rasa malu dan rasa marahnya.
Kemudian guru silatnya merasa marah karena muridnya telah
meremehkan anak kecil yang cacat itu.
“Kalian semua saya hukum berlari keliling lapangan lima
kali” kata guru silat kepada muridnya
Akhirnya mereka melakukan
hukuman yang diberikan oleh guru silatnya dengan kondisi terpaksa dan setelah
hari itu anak kecil yang cacat itu pun menjadi murid perguruan pencak silat.
Kemudian guru silat itu
mengajari anak kecil yang cacat itu satu jurus yang bisa dilakukan oleh anak
cacat itu dan setiap hari sang guru terus mengajarkan jurus itu tanpa ada jurus
baru yang dipelajari sehingga membuat anak kecil yang cacat itu bertanya
“ guru kenapa aku Cuma diajarkan satu jurus saja” tanya anak kecil yang
cacat itu
Sang gurupun menjawabnya “lakukan apa yang kuperintahkan karena 3 bulan
lagi akan ada turnamen pencak silat”
Anak kecil yang cacat itu
tidak mengerti kenapa gurunya hanya mengajarkan satu jurus saja tapi dia tetap
melakukan apa yang diperintah oleh gurunya yaitu belajar jurus yang diajarkan
oleh gurunya.
3 bulan kemudian turnamen
pencak silat pun dimulai dan banyak sekali yang mendaftar mulai dari anak kecil
yang berumur 10 tahun sampai remaja yang berumur 17 tahun dan anak kecil yang
cacat itu juga ikut walaupun banyak yang meragukan anak kecil yang cacat itu
akan menang.
Dan turnamen pencak silat
pun dimulai dan banyak sekali diantaranya yang gagal dan menang kemudian
giliran anak kecil yang cacat itu pun bertarung dan hebatnya semua orang yang
dihadapinya dikalahkan oleh dia dan membuat penontonnya terheran-heran oleh
kehebatannya dan banyak sekali dari penonton yang bertanya “kok bisa”.
Kemudian masuklah petarung
yang usianya lebih tua darinya dan lebih kuat darinya tapi anak kecil yang
cacat itu tidak takut malahan dia merasa yakin bahwa dirinya akan menang tapi
wasit kemudian menghentikan pertarungan karena di anggap tidak seimbang tapi
anak kecil yang cacat itu berkata
“pa wasit tolong lanjutkan pertarungan ini karena saya yakin pasti bisa”
kata anak kecil yang cacat itu dengan penuh percaya diri
Akhirnya turnamen itu
dilanjutkan dan anak kecil yang cacat itu bertarung dengan orang yang lebih tua
dari usianya tapi hebatnya anak kecil yang cacat itu bisa mengalahkannya dan
penonton dibuat terkagum-kagum oleh kehebatannya.
Kemudian anak kecil yang
cacat itu memenangkan medali dan membuat orang tuanya merasa bangga kemudian anak
kecil yang cacat itu pun menghampiri gurunya dan bertanya kepada gurunya kenapa
dia Cuma diajarkan satu jurus saja dan gurunya mengatakan bahwa tangan kananya
adalah kelemahannya sehingga dia mengajarkan satu jurus supaya tangan kanannya
yang merupakan kelemahannya menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa.
Dan dari cerita ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa:
1.Anda bisa
karena anda mau belajar
Dari cerita ini kita diajarkan bahwa tidak ada yang tidak
bisa dilakukan selama anda mau belajar dan ini terbukti dari anak kecil yang
cacat itu walaupun dia mempunyai kekurangan fisik tapi dia bisa membuktikan
bahwa apapun bisa dilakukan selama anda mau belajar dan banyak juga orang cacat
lainnya yang bisa melakukan pekerjaan orang biasa karena mereka mau belajar.
2. Belajar itu membutuhkan kesabaran
Dari cerita ini kita diajarkan bahwa ketika belajar di
butuhkan kesabaran karena untuk menjadi bisa dibutuhkan proses yang panjang dan
ketika anda belajar jangan mengeluh apalagi bosan karena ilmu yang diajarkan
oleh guru anda suatu saat nanti pasti bermanfaat
3. Milikilah
mental baja
Kita harus mencontohi sikap anak kecil yang diceritakan ini
karena anak kecil ini memiliki sikap
pantang menyerah dan tidak mudah tumbang oleh kritik apalagi cacian walaupun
banyak orang yang meragukan kemampuannya tapi dia tak sedikitpun merasa
bersedih karena didalam hatinya dia meyakini bahwa kritikan orang lain adalah
motivasi untuk terus maju.
4. Janganlah mengkasihani dirimu sendiri
Janganlah kamu mengkasihani dirimu sendiri karena jika
kamu mengkasihani dirimu sendiri maka akan mudah bagi orang lain untuk
mempermainkanmu karena kamu dianggap lemah oleh mereka.
Dengan mengatakan “saya kan hanya” oleh karena itu
janganlah mengatakan kata itu lagi dan contohilah sikap anak kecil yang
diceritakan ini karena walaupun dia anak yang cacat tapi dia bisa membuktikan
kemampuan yang dimilkinya dan tidak mudah menyerah oleh keadaan yang
dihadapinya.